Kelompok
: 9
Blok :
19
LBM :
4
Tutor :
Ns.HafitdlulUmam S.Kep
Nama Kelompok :
- Anisya Shinta Mawarni: 30901301612
- Caraka : 30901301627
- Ella Awalina : 30901301736
- Elya Aristantia : 30901301643
- Himatul Cahyani : 30901301657
- Laila Hidayatul Hikmah : 30901301672
- Lucky ariesta A.P : 3090130174
- Muhammad Ma’mun Fikri : 309013013682
- Nur Azizah : 30901301695
- Sitti Nurhaisa : 30901301759
- Siti Muamanah : 30901301709
- Wahyu Praseto : 30901301722
Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Islam
Sultan Agung
Semarang
2016
Judul
: Gambar EKGnya kok garis lurus...?? Gawat...
Skenario
:
Seorang
laki-laki telah dirawat di ICU selama 3 hari dengan penurunan kesadaran karena
sindrom coroner akut. Saat berdinas pagi perawat melihat gambaran EKG bedside
monitor terekam asystole. Perawat telah memastikan elektroda masih terpasang,
serta pasien tidak ada nadi dan napas. Kemudian perawat memanggil bantuan dan
segera melakukan CPR sebanyak 5 siklus, pasien diberikan Adrenalin 1mg setiap
3-5 menit. Terus kita ngapain lagi ya...
Kata
kunci : EKG lurus, tidak ada nadi, tidak bernafas, di lakukan CPR 5 siklus,
pemberian adrenalin , sindrom koroner akut
Masalah
: Aritmia
Step
1 : Kata Sulit
1. Asistol
? (Wahyu Prasetyo)
Jawab
:
a.
Menurut jawaban Caraka,
asistol adalah jantung berhenti berdetak
di tandai dengan garis lurus pada gambar EKG.
2. Elektroda
? (Caraka)
Jawab
:
a. Menurut
Jawaban Wahyu Prasetyo, elektroda adalah semua komponen yang ada di alat EKG
b. Menurut
jawaban Azizah, elektroda adalah sejenis konduktor yang bisa menghantarkan
kelistrikan.
Step
2 : Membuat Pertanyaan
1.
What the definition of
aritmia ? (Caraka)
2.
What the etiologi of
aritmia ? (Wahyu Prasetyo)
3.
What are Management of
arimia ? (Himatul)
4.
What are the
complikation of aritmia ? (Siti Nurhaisa)
5.
What is patfis of
arimia ? (Laela)
6.
What are sign and symptom
of aritmia ? (Fikri)
7.
What are the diagnostik
of arimia ? (Elya)
8.
What clasifikation af
aritmia ? (Muamanah)
9.
What are risk faktor of
arimia ? (Azizah)
10.What
are the nursing care of aritmia ? (Ella Awalina)
11.Bagaimana
gambaran EKG normal ? (Sinta)
12.How
to prevent of aritmia ? (Lucky)
13.Pengertian
gambaran asistol ?
Step 3 : Menjawab
pertanyaan
1.
What are definition of
aritmia ? (Caraka)
Jawab
:
a.
Menurut jawaban Lucky,
aritmia adalah salah satu masalah pada jantung yang terjadi akibat jantung
berdetak terlalu cepa, lambat, atau tidak teratur.
b.
Menurut jawaban Anissa,
aritmia adalah detak jantung yang tidak beratran karena fungsi impuls yang
tidak maksimal.
c.
Menurut jawaban Laela,
aritmia adalah adanya gangguan pada irama jantung.
2.
What the etiologi of
aritmia ? (Wahyu)
Jawab
:
a. Menurut
jawaban Elya, penyabab aritmia adalah merokok dan aktifitas fisik yang berlebihan.
b. Menurut
jawaban Ella, penyebab aritmia adalah terlalu banyak mengonsumsi alkohol,
sindrom koroner akut dimana jantung mengalami berhenti untung berdetak.
c. Menurut
jawaban Azizah, penyebab aritmia adalah gangguan sirkulasi koroner contohnya
infa, miokart, karena obat dan ada
gangguan pada metaolik.
d. Menurut
jawaban Laela, penyebab aritmia adalah adanya gangguan pada komponen2 darah dan
nutrisi pada jantung yang tidak terpenuhi .
3.
What are management of
arimia ? (Himatul)
4.
What are complikation
of aritmia ? (Aisyah)
Jawab
:
a. Menurut
jawaban Caraka, komplikasi aritmia adalah henti jantung yang umumnya 5 menit.Jika
tidak di tangani akan meninggal dan mengalami kerusakan pada otak.
b. Menurut
jawaban Ella, komplikasi aritmia adalah gagal jantung dan strok.
c. Menurut
jawaban Laela, komplikasi aritmia adalah jantung berdetak terlalu cepat dan bisa
mengakibatkan pembuluh darah keotak pecah sehingga menyebabkan strok hemorojik.
5.
What is patfis of
arimia ? (Laela)
6.
What are sign and
symptom of aritmia ? (Fikri)
Jawab
:
a.
Menurut jawaban Wahyu,
tanda dan gejala aritmia adalah EKG
tidak normal, nadi teraba lemah, pernafasan tidak normal dan nyeri pada dada.
b.
Menurut jawaban Siti
Muamanah, tanda dan gejala aritmia adalah nadi tidak teratur, sesak nafas dan
nyeri pada dada.
7.
What are the diagnostik
of arimia ? (Elya)
8.
What clasifikation af
aritmia ? (Muamanah)
Jawab
:
a. Menurut
jawaban Lucky, klasifikasi aritma aritmia brakikardi dan aritmia takikardi.
b. Menurut
jawaban Ella, klasifikasi aritmia adalah brakikardi yaitu nadinya lambat dan
takikardi yaitu nadi cepat.
c. Menurut
jawaban Caraka, klasifikasi aritmia adalah brakikardi < 60 takikardi >100
x/ menit.
9.
What are risk faktor of
arimia ? (Azizah)
10.
What are the nursing
care of aritmia ? (Ella)
11.
Bagaimana gambaran EKG
normal ? (Sinta)
12.
How to prevent of
aritmia ? (Lucky)
Jawab
:
a.
Menurut jawaban Ella,
gambaran pencegahan aritmia adalah tidak
merokok,
tidak mengonsumsi alkohol dan tidak bekerja terlalu keras.
b.
Menurut jawaban Lucky,
pencegahan aritmia adalah olahraga teratur,
mengurangi mengonsumsi kafaein yang
terlalu banyak dan mengonsumsi
makanan sehat.
c.
Menurut jawaban Shinta,
pencegahan aritmia adalah mengonsumsi
makanan sehat dan menghindari stress.
13.
Pengertian gambaran
asistol ?
Step
4 : Konsep Maping
Step
5 : Menentukan LI
1.
What are management of
arimia ? (Himatul)
2.
What are patofisiologi
of arimia ? (Laela )
3.
What are the diagnostik
of arimia ? (Elya )
4.
What are clasifikation
af aritmia ? (Muamanah)
5.
What are risk faktor of
arimia ? (Azizah)
6.
Bagaimana gambaran ekg
normal ? (Sinta)
7.
Pengertian gambaran
asistol ?
8.
What are the nursing
care of aritmia ? (Ella)
Step
6 : Menjawab LI
1. What
are management of arimia ? (Himatul)
a. Menurut
jawaban Himatul, managament arimia yaitu :
Terapi mekanis
1)
Kardioversi : suatu
kejutan energi rendah dikirimkan pada saat yang bersamaan dengan denyut jantung
untuk mengembalikan ke irama normal.
2)
Defibrilasi : ketika jantung berdenyut terlalu cepat dan tidak teratur,
suatu kejutan energi tinggi dikirimkan pada otot jantung untuk mengembalikan ke irama normal.
3)
Defibrilator kardioverter
implantabel : digunakan terutama untuk terapi ventricular tachycardia
dan ventricular fibrilasi, dua irama jantung yang mengancam jiwa. ICD secara
konstans memonitor irama jantung. Ketika terdeteksi terlalu cepat, alat ini
akan mengirimkan energi ke otot jantung utk membuat jantung berdenyut dengan
irama normal kembali.
4)
Terapi pacemaker : alat listrik
yang mampu menghasilkan
stimulus listrik berulang ke otot
jantung untuk mengontrol frekuensi jantung ( Arif, 2012 ).
b. Menurut
jawaba Lucky, management aritmia yaitu :
1)
Terapimedis
: Obat-obatan aritmia dibagi 4 kelas yaitu :
Anti aritmia Kelas 1 : sodium channel
blocker
a)
Kelas 1 A
Quinidine
adalah obat
dalam terapi pemeliharaa
nuntuk mencegah berulangnya
atrial fibrilasiatau flutter, Procainamide untuk ventrike lekstrasistol atrial fibrilasi
dan aritmi yang menyertai anestesi. Dysopiramide untuk SVT akut dan berulang.
b)
Kelas 1 B
Ignocai nuntuk aritmia ventrikel
akibat iskemia miokard,
ventrikel takikardia.
Mexiletine untuk aritmia entrikel
dan VT
c)
Kelas 1 C
Flecainide untuk ventrikel ektopik
dan takikardi
d) Anti aritmia kelas 2 (beta adrenergic blokade) atenolol, metoprolol, propanolol : indikasia ritmi jantung, angina pectoris dan hipertensi.
e)
Anti
aritmiakelas 3 (prolong
repolarisation) amiodarone,
indikasi VT, SVT berulang.
f)
Anti aritmia
kelas 4 (calcium channel blocker)
verapamil, indikasi supra ventricular aritmia.
2)
Terapimekanis
a)
Kardioversi : mencakup pemakaian arus listrik untuk
menghentikan disritmia yang memiliki kompleks GRS, biasanya merupakan prosed urelektif.
b)
Defibrilasi : kardio
versia sinkronis yang digunakan pada keadaan
gawat darurat.
c)
Defibrilator
kardioverterimp lantabel :
suatu
alat untuk mendeteksi dan mengakhiri episode takikardi ventrikel
yang mengancam jiwa
atau pada pasien yang
resiko
mengalami fibrilasi ventrikel.
d)
erapi
pacemaker :
alat
listrik yang mampu menghasilkan stimulus listrik
berulang ke otot jantung
untuk mengontrol frekuensi jantung (Trisnohadi, 2008 ).
Kesimpulan :
Management aritmia
adalah :
Terapi mekanknya yaitu
: Kardioversi, Defibrilasi,Defibrilator
kardioverter implantabel
,Terapi pacemaker.
Terapi medisnya yaitu :
Kelas 1 A : Quinidine adalah
obat yang digunakan dalam terapi pemeliharaan
untuk mencegah berulangnya
atrial fibrilasi atau
flutter, Procainamide untuk ventrikel ekstrasistol atrial fibrilasi
dan aritmi yang menyertai anestesi. Dysopiramide untuk SVT akut dan berulang. Kelas
1 B : Ignocain
untuk aritmia ventrikel
akibat iskemia miokard,
ventrikel takikardia.
Mexiletine untuk aritmia entrikel
dan VT. Kelas 1 C : Flecainide untuk ventrikel ektopik
dan takikardi. Anti
aritmia
Kelas 2 (Beta adren ergik blokade) atenolol,
metoprolol, propanolol : indikasi aritmi jantung, angina pectoris dan hipertensi.
Anti aritmia kelas 3 (Prolong repolarisation)
amiodarone, indikasi VT, SVT berulang.
Anti aritmia kelas 4 (calcium channel blocker)
verapamil, indikasi supra ventricular aritmia.
2. What
are patofisiologi of arimia ? (Laela)
Jawab :
a. Menurut
jawaban Elya, patofisiologi aritmia adalah aritmia ventrikel umumnya
disebabkan oleh iskemia atau infark myokard. Lokasi terjadinya
infark turut mempengaruhi proses terjadinya aritmia. Sebagai contoh, jika
terjadi infark di anterior, maka stenosis biasanya barada di right coronary
artery yang juga berperan dalam memperdarahi SA node sehingga impuls alami
jantung mengalami gangguan. Akibat dari kematian sel otot jantung ini, dapat
menimbulkan gangguan pada depolarisasi dan repolarisasi jantung, sehingga
mempengaruhi irama jantung. Dengan dilepaskannya berbagai enzim intrasel dan
ion kalium serta penimbunan asam laktat , maka jalur-jalur
hantaran listrik jantung terganggu. Hal ini dapat menyebabkan hambatan
depolarisasi atrium atau ventrikel serta timbulnya aritmia. Penurunan
kontraktilitas myokard akibat kematian sel juga dapat menstimulus pangaktifan
katekolamin yang meningkatkan rangsang system saraf simpatis, akibatnya
akan terjadi peningkatan frekuensi jantung, peningkatan kebutuhan oksigen
dan vasokonstriksi. Selain itu iritabilitas myokard ventrikel juga menjadi
penyebab munculnya aritmia ventrikel (Hanafi B, 2008).
b. Menurut
jawaban Wahyu, patofisiologi aritmia adalah : aritmia ventrikel è
iskemia atau infark myokard èLokasi, contoh : infark di anterior, maka stenosis biasanya
barada di right coronary artery yang juga berperan dalam memperdarahi SA node sehingga impuls alami jantung
mengalami gangguan à Akibat dari kematian sel otot
jantung è
depolarisasi dan repolarisasi jantung, è
irama jantung è
enzim intrasel dan ion kalium, penimbunan asam laktat è
hantaran listrik jantung terganggu è
aritmia ( Paula, 2009 ).
Kesimpulan :
Aritmia
ventrikel umumnya disebabkan oleh iskemia atau infark myokard.Lokasi
terjadinya infark turut mempengaruhi proses terjadinya aritmia. Sebagai
contoh, jika terjadi infark di anterior, maka stenosis biasanya barada di right
coronary artery yang juga berperan dalam memperdarahi SA node sehingga impuls
alami jantung mengalami gangguan. Akibat dari kematian sel otot jantung ini,
dapat menimbulkan gangguan pada depolarisasi dan repolarisasi jantung,
sehingga mempengaruhi irama jantung. Dengan dilepaskannya berbagai enzim
intrasel dan ion kalium serta penimbunan asam laktat , maka jalur-jalur
hantaran listrik jantung terganggu. Hal ini dapat menyebabkan hambatan
depolarisasi atrium atau ventrikel serta timbulnya aritmia. Penurunan
kontraktilitas myokard akibat kematian sel juga dapat menstimulus pangaktifan
katekolamin yang meningkatkan rangsang system saraf simpatis, akibatnya
akan terjadi peningkatan frekuensi jantung, peningkatan kebutuhan oksigen
dan vasokonstriksi. Selain itu iritabilitas myokard ventrikel juga menjadi
penyebab munculnya aritmia ventrikel.
3. What
are the diagnostik of arimia ? (Elya)
a. Menurut
jawaban Aisyah, pemeriksaan penunjang pada penyakit aritmia yaitu:
1) EKG :
Menunjukkan
pola cedera iskemik
dangan gangguan
konduksi. Menyatakan tipe/sumber disritmia dan efek ketidak
seimbangan elektrolit dan obat jantung.
2) Monitor Holter
: Gambaran EKG (24 jam) mungkin diperlukan untuk menentukan dimana
disritmia disebabkan oleh gejala khusus bila
pasien aktif (dirumah/kerja). Juga dapat
digunakan untuk mengevaluasi fungsi
pacu jantung/efek obat
anti disritmia.
3) Foto dad : Dapat menunjukkan
pembesaran bayangan jantung sehubungan dengan disfungsi ventrikel
atau katup.
4) Skan pencitraan miokardia :
Dapat menunjukkan iskemik/kerusakan
miokard yang dapat mempengaruhi konduksi
normal atau mengganggu
gerakan dinding dan kemampuan pompa.
5) Tesstreslatihan :
Dapat dilakukan untuk mendemonstrasikan latihan
yang menyebabkan disritmia.
6) Elektrolit :
Peningkatan atau penurunan kalium,
kalsium
dan magnesium dapat menyebabkan disritmia.
7) Pemeriksaan obat :
Dapat menyatakan toksisitas
obatj antung, adanya obat
jalanan atau dugaan interaksi
obat contoh digitalis, quinidin.
8) Pemeriksaan tiroid :
Peningkatan atau penururnan kadartiroid
serum dapat menyebabkan
meningkatkan disritmia.
9) Laju sedimentasi : Peninggian dapat menunjukkan proses inflamasi akut conto hendokarditis
sebagai factor pencetus disritmia.
10) GDA/nadioksimetri : Hipoksemia dapat menyebabkan/mengeksaserbasi
disritmia (Marilyn E. 2009).
Kesimpulan :
EKG, monitor holter , foto dada, skan pencitraan miokardia , tes stress latihan, elektrolit, pemeriksaan obat ,
pemeriksaan tiroid , laju sedimentasi, GDA/nadioksimetri.
4. What
are clasifikation af aritmia ? (Muamanah)
a. Menurut
jawaban shinta, klasifikasi aritmia yaitu :
1) Brakikardia,
2) Takikardia,
3) Fibrilasi atrium,
4) Fibrilasi ventrikel (Sudarth, 2001).
b. Menurut
jawaban Ella, klasifikasi aritmia yaitu :
1) Sinus takikardi
Meningkatnya aktifitas nodus sinus, gambaran yang penting
pada ECG adalah : laju gelombang lebih
dari 100 X per menit, irama
teratur dan gelombang P tegak disandapan I, II dana VF.
2) Sinus bradikardi
Penurunan laju depolarisasi atrim.
Gambaran yang terpenting pada ECG adalah laju kurang dari 60 per
menit, irama teratur, gelombang p tegak depan
I,
II dan VF.
3) Komplek atrium premature
Impul listrik yang berasal di atrium tetapi di luar
nodus sinus menyebabkan kompleks atrium prematur, timbulnya
sebelum denyut sinus berikutnya. Gambaran ECG menunjukan irama tidak teratur,
terlihat
gelombang P yang berbeda bentuknya dengan gelombang P berikutnya.
4) Takikardi atrium
Suatu episode takikardi atrium biasanya
diawali oleh suatu kompleks
atrium premature sehingga
terjadi reentri pada tingkat nodus AV.
5) Fluter atrium
Kelainan ini karena reentri
pada tingkat atrium. Depolarisasi
atrium cepat
dan teratur, dan gambarannya
terlihat terbalik depan II, III dan atauaVF
sepertiga.
6) Fibrilasi atrium
Fibrilasi atrium bisa timbul dari focus
ektopik ganda dan atau
daerah reentri multipel.
Aktifitas atrium sangat cepat, sindrom sinus sakit (Marlin E, 2009).
Kesimpulan
:
Sinus taki kardi yaitu meningkatnya aktifitas
nodus sinus, gambaran yang penting
pada ECG adalah : laju gelombang lebih
dari 100 X per menit, irama
teratur dan ada gelombang P
tegak
deapan I, II dana VF. Sinus bradikardi yaitu Penurunan laju depolarisasi atrim.
Gambaran yang terpenting pada ECG adalah laju kurang dari 60
permenit, irama teratur,
gelombang p tegak
depan I, II dana VF.
Komplek atrium premature
yaitu Impul listrik yang berasal di atrium tetapi di luar
nodus sinus menyebabkan kompleks atrium prematur, timbulnya
sebelum denyut sinus berikutnya. Gambaran ECG menunjukan
irama tidak teratur,
terlihat
gelombang P yang berbeda bentuknya dengan gelombang P berikutnya. Takikardi atrium
yaitu suatu episode taki kardi atrium biasanya diawali oleh suatu kompleks
atrium premature sehingga
terjadi reentri pada tingkat nodus AV.
Fluter atrium yaitu kelainan ini karena reentri
pada tingkat atrium. Depolarisasi
atrium cepat
dan teratur, dan gambarannya
terlihat terbalik disandapan II, III dan ataua
VF seperti gambaran
gigi gergaji. Fibrilasiatrium
yaitu fibrilasi
atrium bias timbul dari focus
ektopik ganda dan atau
daerah reentri multipel.
Aktifitas atrium sangat cepat.
5. What
are risk faktor of arimia ? (Azizah)
a. Menurut
jawaban caraka : faktor resiko aritmia adalah
1) Ketidakseimbangan
elektorlit
2) Obat
dan suplemen
3) Alhkohol
berlebih
4) Konsumsi
kafein dan nikotin (Paula , 2009 ).
b. Menurut
jawaban aisyah : Faktor resiko aritmia
adalah
1) Penyakit Arteri Koroner : Penyempitan arteri
jantung, serangan jantung, katup jantung abnormal, kardiomiopati, dan kerusakan
jantung lainnya adalah faktor risiko untuk hampir semua jenis aritmia jantung.
2) Tekanan Darah Tinggi :
Tekanan darah tinggi dapat meningkatkan risiko terkena penyakit arteri
koroner.Tekanan darah tinggi juga menyebabkan dinding ventrikel kiri menjadi
kaku dan tebal, yang dapat mengubah jalur impuls elektrik di jantung.
3) Penyakit Jantung Bawaan :
Terlahir dengan kelainan jantung dapat memengaruhi irama jantung.
4) Obesitas : Selain menjadi
faktor risiko untuk penyakit jantung koroner, obesitas dapat meningkatkan
risiko terkena aritmia jantung.
5) Diabetes : Risiko terkena
penyakit jantung koroner dan tekanan darah tinggi akan meningkat akibat
diabetes yang tidak terkontrol. Selain itu, gula darah rendah (hypoglycemia)
juga dapat memicu terjadinya aritmia
6) Terlalu Banyak Minum Alkohol :
Terlalu banyak minum alkohol dapat memengaruhi impuls elektrik di dalam jantung
serta dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya fibrilasi atrium (atrial
fibrillation). Penyalahgunaan alkohol kronis dapat menyebabkan jantung berdetak
kurang efektif dan dapat menyebabkan cardiomyopathy (kematian otot jantung).
7) Konsumsi Kafein atau Nikotin :
Kafein, nikotin, dan stimulan lain dapat menyebabkan jantung berdetak lebih
cepat dan dapat berkontribusi terhadap risiko aritmia jantung yang lebih serius
(Arif. 2009).
Kesimpulan :
Penyakit Arteri Koroner : Penyempitan arteri jantung,
serangan jantung, katup jantung abnormal, kardiomiopati, dan kerusakan jantung
lainnya adalah faktor risiko untuk hampir semua jenis aritmia jantung.Tekanan Darah Tinggi : Tekanan darah
tinggi dapat meningkatkan risiko terkena penyakit arteri koroner.Tekanan darah
tinggi juga menyebabkan dinding ventrikel kiri menjadi kaku dan tebal, yang
dapat mengubah jalur impuls elektrik di jantung.Penyakit Jantung Bawaan : Terlahir dengan kelainan jantung dapat
memengaruhi irama jantung. Obesitas :
Selain menjadi faktor risiko untuk penyakit jantung koroner, obesitas dapat
meningkatkan risiko terkena aritmia jantung.Diabetes : Risiko terkena penyakit jantung koroner dan tekanan
darah tinggi akan meningkat akibat diabetes yang tidak terkontrol. Selain itu,
gula darah rendah (hypoglycemia) juga dapat memicu terjadinya aritmiaTerlalu Banyak Minum Alkohol : Terlalu
banyak minum alkohol dapat memengaruhi impuls elektrik di dalam jantung serta
dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya fibrilasi atrium (atrial
fibrillation). Penyalahgunaan alkohol kronis dapat menyebabkan jantung berdetak
kurang efektif dan dapat menyebabkan cardiomyopathy (kematian otot jantung).Konsumsi Kafein atau Nikotin : Kafein,
nikotin, dan stimulan lain dapat menyebabkan jantung berdetak lebih cepat dan
dapat berkontribusi terhadap risiko aritmia jantung yang lebih serius
6. Bagaimana
gambaran EKG normal ? (Sinta)
a. Menurut
jawaban Fikiri : gambar EKG normal yaitu :
Normal ritme jantung
adalah 50-100x/menit guideline terbaru Irama sinus adalah irama gelombang
P dikuti komplek QRS dan gelombang T sinus rhytm : berarti detak jantung
diantara 50-100x/menit (Caggiano, 2009).
b. Menurut
jawaban Ella, gambar EKG normal yaitu
(Arif, 2009 )
7.
Pengertian gambaran
asistol ?
a. Menurut
jawaban Himatul, gambar asistol yaitu
(Arif , 2012)
8. What
are the nursing care of aritmia ? (Ella)
a. Menurut
jawaban shinta asuhan keperawatan aritmia yaitu :
1)
Airway: -
2) Breathing:
tidak ada nafas
3)
Circulation: gambaran
EKG bedside monitor terekam asystole, tidak ada nadi
4) Disability:
terjadi penurunan kesadaran
5)
Exposure: -
Analisa Data
|
Problem
|
Etiologi
|
DS:
-
DO:
- Gambaran EKG asistole
-
Tidak ada nadi
-
Tidak ada nafas
|
Penurunan curah jantung
|
Perubahan
kontraktilitas
|
Intervens
:
Dx
: Penurunan curah jantung b.d perubahan kontraktilitas
NOC:
cardiac pump
Kriteria
hasil:
1. Tanda-tanda
vital dalam rentang normal
2. Tidak
ada penurunan kesadaran
NIC:
1. Monitor
status kardiovaskular
2. Lakukan
RJP
3. Berikan
adrenalin
Daftar pustaka
Muttaqin, Arif.( 2012) .Buku Ajar Asuhan
Keperawatan Klien dengan
Gangguan
Sistem Kardiovaskules dan Hematologi.Jakarta:Salemba
Medika.
Hanafi
B. Trisnohadi. ( 2008 ). Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam. Jilid I. Ed. 3. Jakarta
: Balai Penerbit FKUI.
Hanafi
B.(2008).Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
Krisanty Paula, S.Kep, Ns, dkw (2009). AsuhanKeperawatanGawatDarurat.
Jakarta
: TIM
Doenges,
Marilyn E. 2009. Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman untuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan
Pasien. Alih bahasa I Made Kariasa. Ed 3.
Jakarta: EGC
Brunner
suddarth, ( 2001 ) . Keperawatan Medikal Bedah, Jakarta : EGC
Smeltzer Suzanne C.(
2008 ) Buku Ajar KeperawatanMedikalBedah Brunner
&
Suddarth.AlihbahasaAgungWaluyo,
dkk. Editor Monica Ester, dkk. Ed. 8.Jakarta : EGC